Quintz's House

First topic message reminder :

OOT:selain yang di bold,kalo mau main ke rumah Quintz laporan pake PM ke ane..ntar di jemput ama pelayannya Quintz. Open for All
---------------------------------------------------------------------
Rumah bergaya eropa sedrhana berdiri megah di sudut Fatalite Academy,dilindungi oleh gerbangnya yang merupakan labirin yang menyesatkan. Di sana,tinggalah seorang lelaki berusia 22 tahun,berambut hitam panjang seperempat bahu yang bernama Quintz Schwartz. Ia adalah kepala sekolah sekaligus pemilik Fatalite,baik itu city maupun academy nya.

Ia tinggal bersama beberapa pelayan,tapi ia lebih suka mengurus semuanya sendiri. Meski orangnya gila dan urakan,tapi rumah itu terlihat rapi dan terurus(tentu saja!!setiap pelayan terus membersihkan untuknya!!!).Ah..satu lagi..yang bisa masuk ke kediamannya hanya segelintir orang,termasuk Under staff,Ryu,dan..tentu saja Adriano,tapi yang lain harus dipandu dulu,atau ia takkan bisa lolos dari sana

Malam yang panjang di Fatalite. Saat ini ia sedang membaca berkas-berkas di ruangannya. Berkas yang menumpuk. Ia benar-benar merasa bosan.

"Sialan...banyak nian dokumen ini~~~aaaaaaaahhhhhh...Ryu....katanya kau mau main ke sini...siapa saja temani aku~~~~~~"ia mengeluh sendirian layaknya orang stress

Ia benar-benar bosan sekarang,dan ingin sekali membuat kekacauan

Quintz bangkit

"ok!!!!let's eat! ayo,ke ruang makan,"Quintz tersenyum pada Rev dan Ryu

Revolte menggelengkan kepalanya, tanda tidak mau.

"Makanlah. Aku tidak ikut. Tidak lapar" jawabnya santai sambil membaca-baca dokumen itu.

Quintz melirik Rev

"ayolah...mumpung gratis~~kusediakan ap yang kau mau de...atau paling tidak kau ikut kami sambil membawa dokumen dokumen itu,"kata quintz sambil nyengir ria

Well, he lose his appetite anyway.

"Nope" jawabnya singkat jelas dan padat.

"Lagipula ada beberapa dokumen permintaan yang cukup mencurigakan"

"Hari ini ada menu apa?"

" Lebih baik kita makan disini saja?"

"Kaukan masih punya banyak tugas."

"Kalian maunya apa?akan disiapkan...aku sih apa aja mau asal bisa dimakan ,"jawab Quintz santai. IA membaca lagi beberapa dokumen yang ia anggap aneh dan mencurigakan

"memang sih...mencurigakan..."

"Sup saja. "

"Kau berniat untuk lembur Quintz?"